T
Pembelahan Sel Mitosis dan
Meiosis
Pembelahan
Mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung
pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk
tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun
hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada
hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada
saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri antara lain:
1.
pembelahan berlangsung satu kali;
2.
jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua
buah;
3.
jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah
kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
4.
sifat sel anak sama dengan sifat pada
induknya;
5.
terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya
pada jaringan embrional antara lain ujung akar, ujung batang, lingkaran
kambium;
6.
tujuan pembelahan mitosis adalah untuk
memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau perbaikan sel yang rusak;
7.
melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase,dan
telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan
kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu siklus sel.
v Fase
Interfase
Fase
interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi
yang besar untuk persiapan pembelahan sel.
Interfase
dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain:
a)
fase
pertumbuhan primer;
b)
fase sintesis, pada fase ini terjadi sintesa
DNA dan organel sel;
c)
fase pertumbuhan sekunder;
Selama
interfase, kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak
berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan protein terjadi selama tahap-tahap
tertentu dari interfase.
v Fase Mitotik
Fase
mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi,
tahap-tahap berikut:
·
Tahap Profase
Tahap
profase pada mitosis akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
1)
Kromosom mengerut dan menjadi tebal.
Pemendekan ini terjadi akibat berpilinnya kromosom.
2)
Terlihat dua sister kromatid dan kromosom
tampak rangkap dua. Kromatid- kromatid dihubungkan oleh sentromer.
3)
Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir
profase.
4)
Selaput inti mulai menghilang.
5)
Benang gelendong mulai terbentuk.
6)
Kromosom mulai bergerak ke tengah atau
ekuator dari sel.
·
Tahap
Metafase
Pada
tahap metafase ini terjadi proses-proses berikut:
1)
Benang-benang gelendong menjadi jelas pada
permulaan metaphase dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri
atas serabut protein halus yang terbuat dari mikrotubule yang sangat kecil.
2)
Masing-masing kromosom terletak berbaris pada
bidang ekuator.
Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
3)
Sentromer membelah dan masing-masing kromatid
menjadi kromosom tunggal.
·
Tahap Anafase
Tahap
anafase pada pembelahan mitosis terjadi proses-proses berikut.
1)
Dua
sister kromatid (kromosom) bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong, selain
itu mungkin ada gaya tolak menolak dari pembelahan sentromer itu.
2)
Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang
seragam di dalam sel.
3)
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk
dekat bidang ekuator.
Tahap anafase ini merupakan fase yang terpendek dari
fase-fase mitotik.
·
Tahap Telofase
Pada
tahap telofase terjadi proses-proses antara lain:
1)
benang-benang gelendong itu hilang;
2)
selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali;
3)
struktur kromosom istirahat dan dianggap
proses selesai;
4)
sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah
menjadi dua sel anak, terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua
benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak, sel
batu itu mempunyai sifat kenampakan seperti interfase.
Gambar Pembelahan Mitosis
Pembelahan
Meiosis
Meiosis
hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan
jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi
dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan
II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian
juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan
meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh
karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I,
profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali
proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan
empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis disebut
juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini terjadi
pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya.
1. Pembelahan
meiosis ini memiliki sifat-sifat berikut: Pembelahan berlangsung dua kali.
2. Jumlah
sel anak yang dihasilkan adalah 4 buah.
3. Jumlah
kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom induk, yaitu n
(haploid).
4. Sifat sel anak berbeda dengan sel induknya.
5. Terjadi
pada sel kelamin (sel gamet).
6. Tujuan
pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya mempunyai jumlah
kromoson tetap.
Pembelahan
meiosis meliputi tahapan-tahapan berikut.
1.
Pembelahan Meiosis
I
Pada proses pembelahan
meiosis I terjadi beberapa tahap berikut:
·
Tahap Profase 1
Pada
tahap ini terjadi lima proses:
1)
Liptoten
Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada
tahap ini terjadi proses-proses berikut:
a)
Kromonemata merenggang dan kelihatan
sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi kelihatan dan
serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya
nukleolus dan selaput inti masih ada.
b)
Filamen protein mulai terbentuk secara
lateral dan kemudian melekat pada sentromer.
Gambar Tahap Leptoten
2)
Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan
berpasangan
(sinapsis)
(sinapsis)
Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut:
a)
Kromosom homolog saling tarik-menarik dan
mulai berpasangan
(sinapsis).
(sinapsis).
b)
Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas
antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom homolog itu disebut bivalen.
c)
Diduga kromosom homolog berdekatan satu
dengan yang lain selama interfase. Replikasi DNA terjadi selama interfase
dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut protein sebagai elemen
lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut synaptinemal kompleks.
Ternyata elemen lateral ini saling menarik dan melekatkan kromosom menjadi
satu.
d)
Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan
genetik dari kromosom induk dan kromosom bapak.
Gambar Tahap Zigoten
3)
Tahap Pakhiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir dari proses
berpasangan.
Pada tahap ini terjadi prosesproses berikut:
Pada tahap ini terjadi prosesproses berikut:
a)
Kromosom makin pendek karena makin
berpilin.
b)
Masing-masing bivalen menjadi dua dan
terlihat empat benang yang disebut tetrad.
c)
Terjadi
pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang.
Gambar Tahap Parkhiten
4)
Tahap Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom yang
berpasangan mulai memisah.
Pada
tahap ini terjadi proses-proses antara lain:
a)
pemendekan kromosom berlangsung terus.
b)
mulai terjadi pemisahan
pasangan kromosom.
c)
bukti terjadinya pindah silang ialah
pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk silang dari lengan
kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama.
d)
synaptinemal kompleks kemudian terlepas dari
kromatid.
Gambar Tahap Diploten
5)
Tahap Diakines
Pada
tahap diakinesis terjadi proses-proses berikut:
a)
Pemendekan kromosom mendekati maksimum.
b)
Kiasmata mendekati ujung dan jumlahnya
makin berkurang.
c)
Benang gelendong mulai terbentuk dan
selaput inti mulai hilang.
Gambar Tahap Diakines
- Tahap
Metafase 1
Pada tahap metafase terjadi
proses-proses berikut.
1)
Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa
benang melekat pada sentromer.
2)
Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang
metafase yang merupakan pasangan kromosom, bukan merupakan kromosom
tunggal seperti pada metafase dari mitosis.
3)
Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam
hubungannya dengan kromosom yang berasal dari pihak ayah dan pihak ibu.
Pengaturan kromosom pada metafase ini adalah akibat pengaruh genetik.
- Tahap
Anafase I
Pada tahap anafase I
terjadi tahap-tahap berikut.
1)
Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian
kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah
dan bagian kromosom yang tertukar bergerak bersama di mana bagian itu
baru saja melekat. Masing-masing kromosom sekarang mempunyai dua kromatid.
2)
Pengaturan kromosom homolog dan
perpindahannya ke arah kutub benang gelendong ini secara kebetulan dan
merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan segresi dari Mendel. Apabila gen
dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog diberi simbol A dan
a, maka gen-gen ini akan memisah ke kutub yang berlawanan.
Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom homolog lain
diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan memisah secara
bebas.
- Telofase I
Telofase
merupakan tahap yang terjadi proses-proses berikut.
1)
Telah terjadi reduksi jumlah kromosom
(haploid). Masing-masing kromosom ini terdiri dari dua kromatid.
2)
Tahap ini sangat berbeda-beda antara spesies
satu dengan yang lain.
Pada beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali, sedang pada yang lain tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi sintesis protein dapat berlangsung terus.
Pada beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali, sedang pada yang lain tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi sintesis protein dapat berlangsung terus.
2. Pembelahan Meiosis II
Tahap pembelahan
meiosis II terdiri atas tahap-tahap berikut:
- Profase II
Pada
tahap profase II terjadi proses-proses antara lain:
1)
kromosom menjadi pendek dan tebal kemudian
menjadi kelihatan lagi;
2)
kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke
bidang metafase.
- Tahap Metafase II
Pada
tahap metafase II ini terjadi proses-proses antara lain:
1)
kromosom kelihatan, terdiri atas dua
kromatid;
2)
penyebaran kromatid ke arah kutub secara
rambang;
3)
sentromer melekat pada benang gelendong;
4)
sentromer mulai membelah.
- Tahap Anafase II
Pada
tahap anafase II ini terjadi proses antara lain:
1)
sentromer dari masing-masing kromosom telah
membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom;
2)
kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
- Tahap Telofase II
Pada
tahap telofase II ini terjadi proses antara lain:
1)
selaput inti terbentuk mengelilingi empat
hasil pembelahan;
2)
bentuk kromosom tidak jelas;
3)
masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid;
4)
terjadi
modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet
Gambar Pembelahan Meiosis
LAMPIRAN GAMBAR
Sumber Referensi
http://bankresep.com/iptek/ http://hidayatulfaizah.files.wordpress.com/2010/11/mitosis.jpg
http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Mitosis.jpg
Wildascience's Blog.htm